Video eksekusi mati bali nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran , bali ni...
Tolak Eksekusi Mati Mary Jane, Pemuda Kupang Menyalakan 1.000 Lilin
the Australian Government will have no choice but to respond with some force.
The
Government has repeatedly said it is focused on saving the two men
rather than recriminations, but there is a growing sense that Indonesia
has behaved appallingly in its treatment of both the men and its
relationship with Australia.
One longtime foreign hand told the
ABC the Widodo government had been "crass, crude and objectionable", and
that this now demanded a stern response.
Prime Minister Tony Abbott has already signalled such a response.
"If
these executions go ahead, and I hope they don't, we will certainly be
finding ways to make our displeasure felt," Mr Abbott said in February.
So how might it react in the immediate aftermath?
The
first, vital thing will be to secure the Indonesian Embassy in Canberra
and its consulates in Sydney, Melbourne, Adelaide, Perth and Darwin.
While attacks on foreign embassies in Australia are uncommon, they are not without precedent.
On
June 17, 1995 the French consulate in Perth was fire-bombed as tensions
ran high over France's decision to resume nuclear testing on Moruroa
Atoll in the Pacific Ocean.
In 1992, a group of dissidents attacked the Iranian Embassy and in 2012 a similar attack saw Syria's embassy trashed.
Then the Government will turn its thoughts to a list of options.
Rest
in peace Andrew and Myuran. You turned yourselves around and made us so
proud. Keep singing and painting up there fellas! We'll be looking up
to you in every way. RIP Andrew and Myruan the Pastor and The Painter
...Nothing gained but much lost ..
KUPANG, KOMPAS.com - Puluhan
pemuda di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menamakan diri
Komunitas Sant’Egidio Kupang, menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk aksi
menolak hukuman mati terhadap terpidana mati asal Filipina, Mary Jane
Fiesta Veloso.
Aksi yang digelar di jalan El Tari atau tepatnya
di depan Rumah Jabatan Gubernur NTT tersebut berlangsung selama lebih
dari satu jam. Dalam aksinya, para pemuda menggelar orasi, puisi, lagu
serta yel-yel.
Koordinator aksi, Cristovorus Kurniawan Wawo,
kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/4/2015) malam, mengatakan, tujuan
aksi 1.000 lilin ini sebagai sebuah pesan kepada banyak orang, khususnya
pemerintah, bahwa tidak pernah ada keadilan yang akan didapatkan dengan
menghukum mati seseorang.
“Dengan seribu lilin ini, kami mau
katakan kepada semua orang bahwa usaha untuk menjaga kehidupan itu harus
tetap bertahan seperti cahaya lilin. Kebanyakan hukuman mati ini hanya
menjangkau orang miskin saja. Dengan alasan apapun mengambil kehidupan
(nyawa) manusia itu tidak dibenarkan,” kata Wawo.
Menurut Wawo,
hukuman mati terhadap warga negara asing akan menimbulkan dendam antar
negara. Negara lain yang warganya menjadi korban hukuman mati akan
membalas dendam terhadap Indonesia.
“Kami percaya bahwa hukuman
yang paling baik dan paling adil itu adalah tetap memelihara kehidupan,
karena tidak ada solusi dengan membunuh orang. Kami berharap
gerakan-gerakan seperti ini di kota kupang dan dimana saja, akan
menghantarkan inisiatif-inisiatif kecil maupun besar kepada mereka yang
akan mengambil keputusan, tidak pada hari ini, tetapi pada hari-hari
yang akan datang,” harap Wawo.
Karena itu, kata Wawo, pihaknya
berharap, pemerintah jangan hanya menjalankan roda pemerintahan saja,
tetapi juga harus memelihara kehidupan umat manusia yang ada di
dalamnya.
the Australian Government will have no choice but to respond with some force.
The
Government has repeatedly said it is focused on saving the two men
rather than recriminations, but there is a growing sense that Indonesia
has behaved appallingly in its treatment of both the men and its
relationship with Australia.
One longtime foreign hand told the
ABC the Widodo government had been "crass, crude and objectionable", and
that this now demanded a stern response.
Prime Minister Tony Abbott has already signalled such a response.
"If
these executions go ahead, and I hope they don't, we will certainly be
finding ways to make our displeasure felt," Mr Abbott said in February.
So how might it react in the immediate aftermath?
The
first, vital thing will be to secure the Indonesian Embassy in Canberra
and its consulates in Sydney, Melbourne, Adelaide, Perth and Darwin.
While attacks on foreign embassies in Australia are uncommon, they are not without precedent.
On
June 17, 1995 the French consulate in Perth was fire-bombed as tensions
ran high over France's decision to resume nuclear testing on Moruroa
Atoll in the Pacific Ocean.
In 1992, a group of dissidents attacked the Iranian Embassy and in 2012 a similar attack saw Syria's embassy trashed.
Then the Government will turn its thoughts to a list of options.
Rest
in peace Andrew and Myuran. You turned yourselves around and made us so
proud. Keep singing and painting up there fellas! We'll be looking up
to you in every way. RIP Andrew and Myruan the Pastor and The Painter
...Nothing gained but much lost ..
KUPANG, KOMPAS.com - Puluhan
pemuda di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menamakan diri
Komunitas Sant’Egidio Kupang, menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk aksi
menolak hukuman mati terhadap terpidana mati asal Filipina, Mary Jane
Fiesta Veloso.
Aksi yang digelar di jalan El Tari atau tepatnya
di depan Rumah Jabatan Gubernur NTT tersebut berlangsung selama lebih
dari satu jam. Dalam aksinya, para pemuda menggelar orasi, puisi, lagu
serta yel-yel.
Koordinator aksi, Cristovorus Kurniawan Wawo,
kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/4/2015) malam, mengatakan, tujuan
aksi 1.000 lilin ini sebagai sebuah pesan kepada banyak orang, khususnya
pemerintah, bahwa tidak pernah ada keadilan yang akan didapatkan dengan
menghukum mati seseorang.
“Dengan seribu lilin ini, kami mau
katakan kepada semua orang bahwa usaha untuk menjaga kehidupan itu harus
tetap bertahan seperti cahaya lilin. Kebanyakan hukuman mati ini hanya
menjangkau orang miskin saja. Dengan alasan apapun mengambil kehidupan
(nyawa) manusia itu tidak dibenarkan,” kata Wawo.
Menurut Wawo,
hukuman mati terhadap warga negara asing akan menimbulkan dendam antar
negara. Negara lain yang warganya menjadi korban hukuman mati akan
membalas dendam terhadap Indonesia.
“Kami percaya bahwa hukuman
yang paling baik dan paling adil itu adalah tetap memelihara kehidupan,
karena tidak ada solusi dengan membunuh orang. Kami berharap
gerakan-gerakan seperti ini di kota kupang dan dimana saja, akan
menghantarkan inisiatif-inisiatif kecil maupun besar kepada mereka yang
akan mengambil keputusan, tidak pada hari ini, tetapi pada hari-hari
yang akan datang,” harap Wawo.
Karena itu, kata Wawo, pihaknya
berharap, pemerintah jangan hanya menjalankan roda pemerintahan saja,
tetapi juga harus memelihara kehidupan umat manusia yang ada di
dalamnya.
Comments
Post a Comment